Sabtu, 02 Februari 2013

PENGANTAR PENGEMBANGAN MASYARAKAT



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Desa Sidorejo Kecamatan Purwoharjo merupakan salah satu daerah penghasil jeruk yang berada di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Daerah ini memiliki luas lahan pertanian kurang lebih sekitar 20 hektar yang sebagian besar lahannya di tanami tanaman jeruk. Di desa ini terdapat 30 petani jeruk. Jeruk yang dihasilkan di daerah ini adalah jeruk buah. Penduduk di desa ini lebih memilih untuk menanam jeruk daripada tanaman lainnya, karena daerah ini memiliki suhu yang cocok untuk tanaman jeruk.
            Buah jeruk terkenal akan sejuta manfaatnya karena buah ini memiliki banyak kandungan vitamin C yang baik untuk tubuh. Jika dilihat dari segi pemasarannya, banyak masyarakat yang menyukainya. Sehingga memudahkan dalam memasarkan buah tersebut. Namun fakta tersebut tidak berlaku bagi petani jeruk yang ada di desa sidorejo kecamatan purwoharjo, petani-petani yang ada di desa sidorejo kesulitan untuk memasarkan hasil pertaniannya. Pada saat musim panen jeruk tiba, buah jeruk di daerah ini sangat melimpah dan kenyataannya membuat harga jeruk di pasaran akan turun sangat drastis. Hal ini membuat petani kesulitan dalam memasarkan buah jeruk karena banyak pesaing-pesaingnya dan petani keslitan juga dalam  mendapatkan harga yang seimbang dengan biaya yang di keluarkan petani dalam memproduksi buah jeruk.      Apabila keadaan ini di biarkan akan berdampak buruk bagi petani jeruk. Dampak buruk yang akan terjadi yaitu petani akan merugi terus menerus di setiap musim panen, buah jeruk yang telah di petik gagal terjual sebab banyak pesaing dari kalangan petani jeruk itu sendiri, dan petani jeruk terpaksa menjual hasil pertaniannya dengan harga yang sangat rendah.
            Cara yang dapat dilakukan agar petani di desa Sidorejo kecamatan Purwoharjo terlepas dengan permasalahan disetiap musim panen yaitu dengan memberikan pelatihan kepada para petani tersebut. Pelatihan yang dapat di ajarkan yaitu berhubungan dengan buah jeruk. Beberapa pelatihan aneka olahan dari buah jeruk antara lain adalah pembuatan jelly dari sari jeruk, pembuatan permen jeruk dan selai dari kulit jeruk. Pelatihan yang kedua adalah pelatihan dalam memanajemen produksi rumah tangga.
            Pentingnya pelatihan ini diberikan kepada para petani adalah dengan tujuan untuk membantu petani terlepas dari masalah melimpahnya buah jeruk di musim panen. Pemanfaatan buah jeruk menjadi aneka olahan minuman maupun makan dapat meningkatkan daya jual buah jeruk bagi petani. Daripada buah jeruk tersebut di jual dengan harga yang murah atau buah yang telah di petik gagal terjual dan membusuk sebaiknya dimanfaatankan menjadi aneka olahan buah jeruk. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu para petani yang ada di Desa Sidorejo lebih sejahtera dalam memproduksi hasil-hasil pertanian, sehingga dapat meningkatkan komoditi pertanian yang lebih baik.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana meningkatkan pengetahuan petani jeruk?
2.      Bagaimana sikap petani jeruk?
3.      Bagaimana ketrampilan yang di ajarkan?

1.3  Tujuan
1.      Untuk meningkatkan pengetahuan petani jeruk.
2.      Untuk memperbaiki sikap petani jeruk.
3.      Untuk menambahkan ketrampilan petani jeruk.













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pemberdayaan
            Dekade  1970-an  adalah  awal  kemunculan  konsep  pemberdayaan  dan  berkembang. Seiring  kemajuan zaman  hingga  akhir abad  ke-20.  Konsep  pemberdayaan  merupakan bagian yang menyatu dengan  aliran – aliran yang muncul pada paruh  abad ke-20.
            Dalam  konsep  pemberdayaan,  menurut  Prijono  dan  Pranarka  (1996) manusia  adalah  subyek  dari  dirinya  sendiri.  Proses  pemberdayaan  yang
menekankan  pada  proses  memberikan  kemampuan  kepada  masyarakat  agar menjadi  berdaya,  mendorong  atau  memotivasi  individu  agar  mempunyai kemampuan  atau  keberdayaan  untuk  menentukan  pilihan  hidupnya.  Lebih  lanjut dikatakan  bahwa  pemberdayaan  harus  ditujukan  pada  kelompok  atau  lapisan masyarakat yang tertinggal.
            Mubyarto  (1998)  menekankan  bahwa  terkait  erat  dengan  pemberdayaan ekonomi  rakyat.  Dalam  proses  pemberdayaan  masyarakat  diarahkan  pada pengembangan  sumberdaya  manusia  (di  pedesaan),  penciptaan  peluang  berusaha yang  sesuai  dengan  keinginan  masyarakat.  Masyarakat  menentukan  jenis  usaha, kondisi  wilayah  yang  pada  gilirannya  dapat  menciptakan  lembaga  dan  system pelayanan  dari,  oleh  dan  untuk  masyarakat  setempat.  Upaya  pemberdayaan masyarakat ini kemudian pada pemberdayaan ekonomi rakyat.
            Konsep  pemberdayaan  masyarakat  yang dibahas dalam proprosal ini adalah berkaitan dengan  pendekatan  kemandirian,  partisipatif  dan  jaringan  kerja.  Pemberdayaan masyarakat  tidak  hanya  mengembangkan  potensi  ekonomi  masyarakat,  tetapi  juga harkat, martabat, rasa percaya diri dan harga diri serta terpeliharanya tatanan nilai dan budaya  setempat.
            Peranan agen-agen pembaharuan   dalam usaha pemberdayaan saat  ini terkonsentrasi pada  sasaran  sumber  daya  manusia  sebagai  sasaran  pokok  pembinaan.  Model pembangunan  yang  berpusat  pada  rakyat  melalui  penekanan  pemberdayaan  adalah yang seharusnya diterapkan. Penekanan kepada pengalaman masyarakat dalam sejarah dan  posisinya  dalam  keberadaan  budaya  dan  nilai-nilai  sosial  setempat  adalah kesesuaian dengan model pemberdayaan yang akan diterapkan.
            Upaya-upaya  pemberdayaan  yang  dilaksanakan  melalui  pemberian  bantuan  social sangat rentan sebatas memenuhi kebutuhan sesaat. Hal ini juga tidak mendidik pribadi
masyarakat  untuk  berusaha  mengembangkan  kemampuan  dan  potensi  sumber  daya yang dimilikinya.
            Dari  uraian-uraian  di  atas,  sedikitnya  tergambar  jelas  bahwa  dalam  pelaksanaan pemberdayaan masyarakat  konsep  keswadayaan, kegotong royongan dan  partisipatif masyarakat serta menghargai nilai sosial dan budaya setempat, adalah metode ampuh yang setidaknya dilakukan.

2.1.1 Teknik Pemberdayaan Partisipasif
            Masyarakat  memiliki potensi dan kekuatan dari sumber-sumber daya  alam dan social budaya  yang  dimilikinya.  Potensi  tersebut  perlu  digali  melalui  strategi  yang  sesuai dengan  kebutuhan  masyarakat.  Cara  menggali  inilah  yang  merupakan  inti  dalam pemberdayaan  masyarakat.  Dalam  pemberdayaan  masyarakat,  kita  harus  berpegang teguh terhadap konsep dan memahami betul kebutuhan petani jeruk dan permasalahan yang  dihadapinya. Petani jeruk harus  terlibat  dalam  penyusunan  pemecahan masalah yang akan diselesaikan melalui pemberdayaan masyarakat.
            Partisipasi  masyarakat  dalam  pembangunan  harus  didukung  dan ditumbuhkembangkan  secara  bertahap,  perlahan  namun  pasti  dan menyeluruh Jiwa  partisipatif  yang  ditanamkan terhadap  masyarakat  akan  memunculkan perasaan memiliki terhadap apa  yang dikembangkan, karena hal  tersebut  telah menjadi wadah pemenuhan kebutuhannya.
            Terdapat  banyak  teknik  dan  metode  pemberdayaan  secara  partisipatif,  namun demikian  statergi  dasarnya  adalah  sama.  Secara  garis  besar, langkah-langkah dalam pemberdayaan masyarakat secara partisipatif, adalah :
1.     Perumusan konsep
2.     Penyusunan model
3.     Proses perencanaan
4.     Pelaksanaan gerakan pemberdayaan
5.     Pemantauan dan penilaian hasil pelaksanaan
            Strategi  pemberdayaan  masyarakat  secara  partisipatif  melibatkan  sejumlah  praktisi sebagai fasilitator dalam memfasilitasi peningkatan aksesibilitas terhadap sumber-sumber daya yang dikembangkan. Oleh karena itu, para praktisi harus mempunyai keterampilan dalam rangka menciptakan kemampuan-kemampuan internal masyarakat. Kemampuan tersebut, diantaranya :
1.     Negosiasi : keahlian  meningkatkan  kemampuan  masyarakat  dalam  penawaran program, proyek dan kegiatan yang diusulkan masyarakat.
2.     Pengambilan keputusan : keahlian meningkatkan kemampuan  masyarakat dalam mengambil keputusan secara demokratis, transparan dan memperhatikan akuntabilitas masyarakat.
3.     Pelibatan  berbagai  pihak  ditingkat  lokal, bertujuan untuk  meningkatkan kemampuan  mengidentifikasi  unsur-unsur  masyarakat  yang  berperan  optimal dalam pembangunan.

2.1.2 Perencanaan Partisipatif
            Kodrat  bagi  setiap orang,  laki-laki  maupun  perempuan    ingin  dihargai  kemampuan, harkat  dan  martabatnya.  Dari  kenyataan  tersebut  maka  seluruh  Kelompok petani jeruk di desa Sidorejo perlu  diajak berperan serta atau berpartisipasi dalam berbagai kegiatan mengatasi permasalahan yang ada. Melalui  perencanaan  partisipatif diharapkan terciptanya hubungan yang erat antara petani jeruk satu dengan yang lainnya secara terus-menerus. Petani diberi kesempatan untuk menyatakan masalah yang dihadapi  dan  gagasan-gagasan sebagai masukan untuk berlangsungnya proses perencanaan berdasarkan  kemampuan petani jeruk itu sendiri.
            Dalam perencanaan partisipatif, semua petani jeruk pada dasarnya  berhak  untuk  berperan  didalamnya  agar  dapat  mengungkapkan permasalahan dan kebutuhan mereka. Perencanaan partisipatif  dilihat  dari  adanya  peran  serta  petani jeruk  dalam  proses  pelaksanaan  perencanaan kegiatan. Agar petani dapat merasakan manfaat yang di peroleh dari kegiatan perubahan tersebut.
Terdapat  3  prinsip  pokok   perencanaan  partisipatif  dalam   memberdayakan petani jeruk yaitu:
1.     Belajar  dari  masyarakat,  maksudnya  bahwa  perencanaan  partisipatif yaitu belajar mengenai keadaan yang terjadi di lingkungan masyarakat petani jeruk serta  kemampuan  masyarakat untuk memecahkan masalahanya sendiri.
2.     Adanya  pemandu masyarakat  sebagai pelaku, dimaksudkan  bahwa   diperlukan peran  pemandu yang bukan sebagai ‘guru’  atau ‘penyuluh’  ataupun ‘peneliti’ serta menempatkan warga masyarakat sebagai  narasumber  utama  dalam memahami keadaannya sendiri.
3.     Keterkaitan semua kelompok masyarakat dalam membantu memberdayakan kelompok petani jeruk.
2.2 Komunitas Petani Jeruk
            Komunitas petani jeruk berada di desa Sidorejo Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Komunitas petani tersebut terdiri atas 30 petani jeruk dengan lahan pertanian seluas kurang lebih 20 hektar. Petani di Desa Sidorejo menanam buah jeruk dengan varietas jeruk manis.
            Di desa Sidorejo saat musim panen tiba, buah jeruk melimpah sehingga mengakibatkan harga jeruk turun dan petani kesulitan untuk menjual hasil pertaniannya. Hal ini membuat petani jeruk di landa kerugian.
            Komunitas petani jeruk di desa Sidorejo memerlukan pemberdayaan agar mereka berdaya dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada. Mereka dapat hidup mandiri tanpa menunggu pertolongan dari orang lain.

2.3 Buah Jeruk
            Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Buah Jeruk adalah buah yang identik dengan Vitamin C. Jeruk banyak ditemukan disekitar kita. Memiliki rasa yang manis, masam dan segar. Rasa masam pada buah jeruk berasal dari kandungan asam sitrat yang terdapat didalamnya.
            Jeruk memiliki banyak kandungan yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita. Diantaranya adalah vitamin, mineral, dan kandungan gizi esensial yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh seperti, karbohidrat, potassium, kalium, folat, thiamin, magnesium, vitamin B6, niacain, fosfor, tembaga dan asam pantotenat. Bagi Anda yang sedang dalam proses diet, buah ini aman untuk dikonsumsi karena tidak mengandung lemak, sodium dan kolesterol.
            Jeruk manis atau jeruk peras (Citrus sinensis Osbeck) adalah perdu tropis dan subtropis yang menghasilkan buah dengan nama sama. dan juga nama buahnya. Buah jeruk memiliki kulit berwarna hijau hingga jingga dan daging buahnya mengandung banyak air. Sari buah jeruk merupakan minuman hasil perasan jeruk yang populer.
            Kulit buah jeruk biasa dikeringkan dan diolah menjadi bahan obat dan biasanya dipakai dalam ramuan herbal atau jamu tradisional Tionghoa. Kulit jeruk dapat diolah dengan cara tertentu menjadi manisan atau selai (marmalade). Cairan buah jeruk banyak mengandung vitamin C.
Berikut ini beberapa manfaat jeruk untuk kesehatan
·         Karena merupakan sumber Vitamin C, jeruk berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh yang dapat mencegah penyakit flu, mencegah infeksi telinga yang berulang-ulang, dan juga dapat menurunkan resiko kanker usur besar karena membantu mengusir radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan DNA.
·         Kaya Vitamin B6 yang dapat menjaga tekanan darah tetap normal dan mendukung produksi hemoglobin dalam tubuh.
·         Mengandung antioksidan yang baik untuk kulit, karena dapat membantu melindungi kulit dari radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan kulit. Jadi dengan mengkonsumsi buah jeruk, dapat meremajakan kulit Anda.
·         Mengandung serat yang dapat digunakan untuk mencegah diabetes. Kandungan serat yang terdapat dalam jeruk dapat menjaga kadar gula dalam darah tetap stabil

2.4 Materi yang di ajarkan
            Buah jeruk adalah buah yang dapat di olah menjadi beberapa olah makanan. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi petani mengenai melimpahnya buah jeruk pada musim panen yaitu dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
2.4.1 Pembuatan Selai dari kulit jeruk
            Bukan hanya buahnya saja yang dapat di olah menjadi makanan namun kulitnya pun dapat di olah menjadi selai. Berikut adalah cara pembuatannya.
Bahan :
·         Buah jeruk 1 kg
·         kulit buah jeruk 1 kg
·         Gula pasir 3/4 kg
·         Asam sitrat atau sari buah nipis secukupnya
·         Garam dapur secukupnya
·         Panili secukupnya
Cara Pembuatan :
·         Cuci kulit buah lalu rebus dalam air panas selama q 30~45 menit, kemudian diamkan selama 12 jam;
·         Tambahkan gula dan panili serta natrium benzoat. Aduk sampai rata kemudian masak selama 1 jam;
·         Setelah mengental, masukkan segera dalam botol dan biarkan botol dalam keadaan terbalik selama 5 menit;
·         Balik ke posisi semula.
Catatan : Penambahan gula tidak boleh terlalu banyak atau sedikit karena bisa merubah kekentalan selai atau kekenyalan jeli. Pemanasan harus diperhatikan, jangan sampai terlalu kental atau kurang kental. Terlalu kental mengakibatkan sari buah banyak yang menguap sedangkan kurang kental mengakibatkan pembentukan selai atau jeli kurang sempurna.
Gambar Selai Jeruk

2.4.2 Pembuatan permen jeruk
            Permen adalah camilan yang banyak di gemari di semua kalangan dan semua usia, maka dari itu pembuatan permen dari jeruk dapat meningkatkan pendapatan petani jeruk karena pemasarannya yang tidak mengalami kesusahan.
Berikut cara pembuatan permen:
bahan
·         1 bh jeruk lemon, ambil kulitnya, parut       
·         1 bh jeruk manis, ambil kulitnya, parut
·         75 cc air jeruk manis
·         2 sdm air jeruk lemon
·         10 sdm gula fruktosa
·         125 cc air
·         2 sdm gelatin (campur dengan 100 cc air, tim di atas air panas hingga rata)
·         180 gr maizena, larutkan dalam 125 cc air
·         3 tetes pasta jeruk
·         beberapa tetes pewarna
·         125 gr tepung maizena/tapioka, sangrai (untuk taburan)
·         1 sdm margarine


Cara membuat:
1.      Siapkan cetakan bulat kecil atau menurut selera. Lapisi dengan kertas roti atau aluminium foil yang beroles margarin
2.      Campur kulit jeruk, air jeruk, dan gula fruktosa. Aduk rata, masak dengan api sedang hingga kental. Tuang air sedikit demi sedikit sambil diaduk.
3.      Kecilkan api, masak selama 15 menit atau hingga suhu mencapai 105 derajat Celcius.
4.      Tuang gelatin dan tepung maizena yang telah dilarutkan dengan air, masak kembali dengan api sedang sambil diaduk hingga bening dan rata.
5.      Tambahkan pasta dan pewarna, aduk rata.
6.      Tuang ke dalam cetakan, masukkan ke lemari es semalaman.
7.      Keluarkan dari cetakan, gulingkan ke dalam tepung yang telah disangrai.
8.      Simpan dalam wadah yang kedap udara dan transparan.
Gambar Permen Jeruk

2.4.3 Pembuatan  Jelly Jeruk
Jeruk dapat juga di buat sebagai jelly jeruk. Pembuatan jelly jeruk tergolong mudah karena tidak banyak memerlukan peralatan dan memakan biaya. Cara pembuatan jelly jeruk yaitu:
Bahan:
1.   ½ bungkus agar-agar bubuk warna putih.
2.   2 sendok makan gula pasir.
3.   250 cc susu.
4.   6 sendok makan sari jeruk nipis.
5.   2 putih telur, kocok hingga kaku.
6.   3 potong jeruk manis.
Cara membuat:
1.      Masak agar-agar bersama gula, dan air. Aduk hinga mendidih.
2.      Tambahkan sari jeruk manis. Angkat, masukkan ke dalam putih telur kocok sambil terus diaduk dengan mixer.
3.      Tuang ke dalam cetakan kecil-kecil, tambahkan jeruk mandarin kaleng, sajikan
Gambar jelly jeruk

2.4.4 Manajeman Pemasaran
            Manajemen pemasaran adalah cara bagaimana seseorang dapat mengelola produksinya dan bagaimana melihat peluang yang baik bagi usahanya. Menurut saya, materi manajemen pemasaran harus di ketahui oleh petani jeruk yang ada di desa Sidorejo. Petani tersebut harus bisa mengelola ketrampilan yang telah di berikan dengan begitu mereka dapat dengan mudah memasarkan kepada pihak yang memiliki peluang usaha yang mendukung bagi hasil produksi para petani jeruk.















BAB III
METODOLOGI
3.1 Sasaran
            Pemberdayaan masyarakat dalam proprosal ini di tujukan kepada petani jeruk yang berada di daerah desa Sidorejo kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi. Petani di daerah tersebut memerlukan jalan keluar agar terlepas dari masalah yang terus membelit pada musim panen jeruk tiba. Maka pemberdayaan ini bertujuan agar petani jeruk di daerah tersebut dapat berdaya tanpa tergantung kepada orang lain.
            Sasaran pemberdayaan ini dikhususkan kepada ibu-ibu petani jeruk yang ada di Desa Sidorejo Namun tidak menutup kemungkinan akan keikusertaan kaum laki-laki petani jeruk untuk menambah ketrampilan memproduksi olahan buah jeruk.
3.2  Lokasi pelatihan
            Dalam mendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat di daerah desa Sidorejo dibutuhkan fasilitas atau tempat yang memadai untuk memberikan materi-materi yang bermanfaat bagi para petani jeruk.
            Lokasi yang sangat strategis dalam melaksanakan kegiatan ini yaitu dilakasanakan dibalai kelurahan setempat. Pelatihan di lakukan dibalai kelurahan agar koordinasi antara petani jeruk dengan pemerintah setempat dapat berjalan dengan baik sehingga dapat memudahkan jalannya kegiatan.
3.3 Materi yang diajarkan
            Buah jeruk adalah buah yang dapat di olah menjadi beberapa olah makanan. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi petani mengenai melimpahnya buah jeruk pada musim panen yaitu dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
a.       Pembuatan selai jeruk
Bukan hanya buahnya saja yang dapat di olah menjadi makanan namun kulitnya pun dapat di olah menjadi selai.
b.      Pembuatan permen jeruk
Permen adalah camilan yang banyak di gemari di semua kalangan dan semua usia, maka dari itu pembuatan permen dari jeruk dapat meningkatkan pendapatan petani jeruk karena pemasarannya yang tidak mengalami kesusahan.
c.       Pembuatan jelly jeruk
Jeruk dapat juga di buat sebagai jelly jeruk. Pembuatan jelly jeruk tergolong mudah karena tidak banyak memerlukan peralatan dan memakan biaya.

d.      Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran adalah cara bagaimana seseorang dapat mengelola produksinya dan bagaimana melihat peluang yang baik bagi usahanya. Menurut saya, materi manajemen pemasaran harus di ketahui oleh petani jeruk yang ada di desa Sidorejo. Petani tersebut harus bisa mengelola ketrampilan yang telah di berikan dengan begitu mereka dapat dengan mudah memasarkan kepada pihak yang memiliki peluang usaha yang mendukung bagi hasil produksi para petani jeruk.

3.4  Proses belajar mengajar
No
Materi
Tujuan pembelajaran
Perubahan perilaku yang diharapkan
Waktu
Metode pembelajaran
Keterangan



Pengetahuan
Sikap
Keterampilan
menit


1
Pembuatan Selai jeruk
Diharapkan setelah pelatihan yang diberikan petani jeruk dapat menerapkan ketrampilan ini.
C3 aplikasi
Ya
Ya
120
Teori dan praktek
Narasumber
Wiji Lestari
2
Pembuatan permen jeruk







Diharapkan setelah pelatihan yang diberikan petani jeruk dapat menerapkan ketrampilan ini.
C3 aplikasi
ya
ya
90 menit
Teori dan praktek
Narasumber
Iin Indrawati
3
Pembuatan jelly jeruk
Diharapkan setelah pelatihan yang diberikan petani jeruk dapat menerapkan ketrampilan ini.
C3 aplikasi
Ya
Ya
60
Teori dan praktek
Narasumber
Rista ayu ningtyas
4
Manajemen Pemasaran
Diharapkan setelah pelatihan ini diberikan petani jeruk dapat memahami tentang manajemen pemasaran
C2 pemahaman
ya
Tidak
60
Ceramah dan diskusi
Narasumber
Bpk Lioro

Keterangan:
C1= pengetahuan
C2=pemahaman
C3= aplikasi
C4=analisis
C5= sintesis
C6 =evaluasi

3.5 Sumber  pendukung
·         Man
v  Narasumber / Pembuat selai jeruk = Ibu Wiji Lestari
v  Narasumber / pembuat permen jeruk = Ibu Iin Indrawati
v  Narasumber / Pembuat jelly jeruk = Sdri. Rista Ayu Ningtyas
v  Narasumber / pemateri manajemen pemasaran = Bpk Lioro
·         Money
v  Donatur
v  Proposal
v  Anggaran biaya
·         Method
v  Keaktifan petani jeruk
v  Kekompakan dan keakraban antar petani jeruk
·         Mechine
Ø  Pembuatan selai jeruk
v  1 Panci besar
v  10 botol untuk pengemasan
v  sendok
v  Alat pengaduk selai
Ø  Pembuatan permen jeruk
v  2 Cetakan
v  aluminium foil
v  1 Panci sedang
v  1 Nampan plastic
Ø  Pembuatan jelly jeruk
v  1 Panci
v  30 cetakan plastik
·         Market
v  Toko kelontong
v  Pasar Tradisional
v  Kantin sekolah






BAB IV
PENUTUP

            Pelatihan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Desa Sidorejo kecamatan Purwoharjo Banyuwangi tersebut dapat membawa manfaat bagi petani jeruk. Diharapkan pada musim jeruk tiba, pemanfaatan jeruk dapat di terapkan oleh petani-petani jeruk yang ada di desa tersebut agar keberadaan jeruk dapat meningkatkan pendapatan para petani. Selain itu manfaat yang dapat di peroleh petani jeruk adalah pengetahuan dan pemahaman akan pemasaran semakin bertambah. Hal ini akan membawa kebaikan bagi petani untuk mempermudah melakukan transaksi jual beli produk-produk yang di milikinya.
                Saran yang dapat di berikan untuk petani jeruk adalah petani jeruk diharapkan mau menerima informasi-informasi baru yang mendukung mengenai usaha pertaniannya, menjaga kebersamaan dan  kerjasama antar petani dan change agen agar keberlangsungan pertanian dapat berjalan dengan baik, dan dapat menerapkan pelatihan yang telah diberikan oleh penyuluh dalam kehidupan sehari-harinya
            Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada para donatur, pemerintah setempat yang telah menyediakan tempat untuk terselanggaranya kegiatan ini, para panitia pelaksana dan pemateri yang telah memberikan beberapa ilmunya kepada petani jeruk, dan kepada para petani jeruk yang telah mengikuti kegiatan pelatihan pemberdayaan ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.









RANCANGAN ANGGARAN BIAYA PELATIHAN PETANI JERUK
RANCANGAN BIAYA MASUK
1.      Donatur                                                                       = Rp 8.017.500,00
2.      Proposal                                                                      = Rp 6.000.000,00
3.      Pemerintah Kabupaten Banyuwangi                          = Rp 3.000.000,00
Total
RANCANGAN BIAYA KELUAR
Narasumber 4 orang x @ 100.000                                                      = Rp 400.000,00
Dekorasi                                                                                              = Rp 200.000,00
Suat izin kegiatan                                                                                = Rp 100.000,00
Dokumentasi                                                                                       = Rp 500.000,00
Cup Sealer                                                                                           = Rp 400.000,00
1 buah panci besar                                                                               = Rp   50.000,00
1 buah panci kecil                                                                               = Rp  30.000,00 +
            Total                                                                                       = Rp 16.800.00
Pembuatan Selai jeruk
1.      Botol kemasan (10 x @ Rp 1.500,00                                      = Rp 15.000,00
2.      Alat pengaduk (1 x @ Rp 3.000,00)                                      = Rp   3.000,00
3.      Sendok ( 2 x @ Rp 6.000,00)                                                 = Rp 12.000,00
4.      kulit jeruk 1 kg x @ Rp 0                                                       = Rp          0
5.      buah jeruk 1 kg  Rp 5.000,00                                                  = Rp   5.000,00
6.      Gula pasir 3/4 kg Rp 3.000,00                                                = Rp   3.000,00
7.      Asam sitrat atau sari buah nipis secukupnya Rp 4.000,00      = Rp   4.000,00
8.      Garam dapur secukupnya Rp 500,00                                      = Rp      500,00
9.      Panili secukupnya Rp 2.000,00                                               = Rp   2.000,00 +
Total                                                                                       = Rp 44.500,00
Pembuatan permen jeruk
·         1 bh jeruk lemon Rp 2.000,00                                                       = Rp   2.000,00
·         1 bh jeruk manis, Rp 1000,00                                                       = Rp   1.000,00
·         gula fruktosa Rp 10.000,00                                                          = Rp 10.000,00
·         Gelatin  Rp 20.000,00                                                                   = Rp 20.000,00
·         1 bungkus maizena Rp 8.000,00                                                   = Rp   8.000,00
·         Pasta jeruk Rp 5.000,00                                                                = Rp   5.000,00
·         Pewarna Rp 3.000                                                                         = Rp   3.000,00
·         margarine Rp 4.000,00                                                                  = Rp   4.000,00
·         Cetakan (2 x @ 10.000)                                                                = Rp 20.000,00
·         Nampan plastic Rp 15.000                                                            = Rp 15.000,00 +
Total                                                                                             = Rp 88.000,00
Pembuatan jelly jeruk
Cetakan (30x @ Rp 2.000)                                                                 = Rp 60.000,00
1 bungkus agar-agar Rp 3.000,00                                                       = Rp   3.000,00
Gula pasir Rp 3.000,00                                                                       = Rp   3.000,00
1 jeruk nipis                                                                                         = Rp   2.000,00
telur ( 2 x Rp 1.500,00)                                                                       = Rp   3.000,00
Jeruk Manis Rp 4.000,00                                                                    = Rp   4.000,00 +
Total                                                                                                   = Rp 85.000,00
Total pengeluaran keseluruhan                                                       = Rp 17.017.500,00



















DAFTAR PUSTAKA


1 komentar:

  1. bagus artikelnya, bagaimana dengan kec. bangorejo? apakah juga ada pemberdayaan masyarakat seperti di lokasi penelitian anda?
    Mohon infonya.
    makasi ^^

    BalasHapus