BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Desa
Sidorejo Kecamatan Purwoharjo merupakan salah satu daerah penghasil jeruk yang
berada di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Daerah ini memiliki luas lahan
pertanian kurang lebih sekitar 20 hektar yang sebagian besar lahannya di tanami
tanaman jeruk. Di desa ini terdapat 30 petani jeruk. Jeruk yang dihasilkan di
daerah ini adalah jeruk buah. Penduduk di desa ini lebih memilih untuk menanam
jeruk daripada tanaman lainnya, karena daerah ini memiliki suhu yang cocok
untuk tanaman jeruk.
Buah
jeruk terkenal akan sejuta manfaatnya karena buah ini memiliki banyak kandungan
vitamin C yang baik untuk tubuh. Jika dilihat dari segi pemasarannya, banyak
masyarakat yang menyukainya. Sehingga memudahkan dalam memasarkan buah
tersebut. Namun fakta tersebut tidak berlaku bagi petani jeruk yang ada di desa
sidorejo kecamatan purwoharjo, petani-petani yang ada di desa sidorejo
kesulitan untuk memasarkan hasil pertaniannya. Pada saat musim panen jeruk
tiba, buah jeruk di daerah ini sangat melimpah dan kenyataannya membuat harga
jeruk di pasaran akan turun sangat drastis. Hal ini membuat petani kesulitan
dalam memasarkan buah jeruk karena banyak pesaing-pesaingnya dan petani keslitan
juga dalam mendapatkan harga yang
seimbang dengan biaya yang di keluarkan petani dalam memproduksi buah jeruk. Apabila keadaan ini di biarkan akan
berdampak buruk bagi petani jeruk. Dampak buruk yang akan terjadi yaitu petani
akan merugi terus menerus di setiap musim panen, buah jeruk yang telah di petik
gagal terjual sebab banyak pesaing dari kalangan petani jeruk itu sendiri, dan
petani jeruk terpaksa menjual hasil pertaniannya dengan harga yang sangat
rendah.
Cara yang dapat dilakukan agar petani
di desa Sidorejo kecamatan Purwoharjo terlepas dengan permasalahan disetiap
musim panen yaitu dengan memberikan pelatihan kepada para petani tersebut. Pelatihan
yang dapat di ajarkan yaitu berhubungan dengan buah jeruk. Beberapa pelatihan aneka
olahan dari buah jeruk antara lain adalah pembuatan jelly dari sari jeruk,
pembuatan permen jeruk dan selai dari kulit jeruk. Pelatihan yang kedua adalah
pelatihan dalam memanajemen produksi rumah tangga.
Pentingnya
pelatihan ini diberikan kepada para petani adalah dengan tujuan untuk membantu
petani terlepas dari masalah melimpahnya buah jeruk di musim panen. Pemanfaatan
buah jeruk menjadi aneka olahan minuman maupun makan dapat meningkatkan daya
jual buah jeruk bagi petani. Daripada buah jeruk tersebut di jual dengan harga
yang murah atau buah yang telah di petik gagal terjual dan membusuk sebaiknya
dimanfaatankan menjadi aneka olahan buah jeruk. Pelatihan ini diharapkan dapat
membantu para petani yang ada di Desa Sidorejo lebih sejahtera dalam
memproduksi hasil-hasil pertanian, sehingga dapat meningkatkan komoditi
pertanian yang lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
meningkatkan pengetahuan petani jeruk?
2. Bagaimana
sikap petani jeruk?
3. Bagaimana
ketrampilan yang di ajarkan?
1.3 Tujuan
1. Untuk
meningkatkan pengetahuan petani jeruk.
2. Untuk
memperbaiki sikap petani jeruk.
3. Untuk
menambahkan ketrampilan petani jeruk.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Konsep Pemberdayaan
Dekade 1970-an
adalah awal kemunculan
konsep pemberdayaan dan
berkembang. Seiring kemajuan zaman hingga
akhir abad ke-20. Konsep
pemberdayaan merupakan bagian yang menyatu dengan aliran – aliran yang muncul pada paruh abad ke-20.
Dalam konsep
pemberdayaan, menurut Prijono
dan Pranarka (1996) manusia adalah
subyek dari dirinya
sendiri. Proses pemberdayaan
yang
menekankan pada
proses memberikan kemampuan
kepada masyarakat agar menjadi berdaya,
mendorong atau memotivasi
individu agar mempunyai kemampuan
atau keberdayaan untuk
menentukan pilihan hidupnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa
pemberdayaan harus ditujukan
pada kelompok atau
lapisan masyarakat yang tertinggal.
Mubyarto (1998)
menekankan bahwa terkait
erat dengan pemberdayaan ekonomi rakyat.
Dalam proses pemberdayaan
masyarakat diarahkan pada pengembangan
sumberdaya manusia (di
pedesaan), penciptaan peluang
berusaha yang sesuai dengan
keinginan masyarakat. Masyarakat
menentukan jenis usaha, kondisi
wilayah yang pada
gilirannya dapat menciptakan
lembaga dan system pelayanan
dari, oleh dan
untuk masyarakat setempat.
Upaya pemberdayaan masyarakat ini kemudian pada
pemberdayaan ekonomi rakyat.
Konsep pemberdayaan
masyarakat yang dibahas dalam
proprosal ini adalah berkaitan dengan pendekatan kemandirian,
partisipatif dan jaringan
kerja. Pemberdayaan masyarakat tidak
hanya mengembangkan potensi
ekonomi masyarakat, tetapi
juga harkat,
martabat, rasa percaya diri dan harga diri serta terpeliharanya tatanan nilai
dan budaya setempat.
Peranan agen-agen pembaharuan dalam usaha pemberdayaan saat ini terkonsentrasi
pada sasaran
sumber daya manusia
sebagai sasaran pokok
pembinaan. Model pembangunan yang
berpusat pada rakyat
melalui penekanan pemberdayaan
adalah yang
seharusnya diterapkan. Penekanan kepada pengalaman masyarakat dalam sejarah
dan posisinya dalam
keberadaan budaya dan
nilai-nilai sosial setempat
adalah kesesuaian
dengan model pemberdayaan yang akan diterapkan.
Upaya-upaya pemberdayaan
yang dilaksanakan melalui
pemberian bantuan social sangat rentan sebatas memenuhi
kebutuhan sesaat. Hal ini juga tidak mendidik pribadi
masyarakat untuk
berusaha mengembangkan kemampuan
dan potensi sumber
daya yang
dimilikinya.
Dari
uraian-uraian di atas,
sedikitnya tergambar jelas
bahwa dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat
konsep keswadayaan, kegotong
royongan dan partisipatif masyarakat serta menghargai nilai
sosial dan budaya setempat, adalah metode ampuh yang setidaknya dilakukan.
2.1.1 Teknik Pemberdayaan Partisipasif
Masyarakat memiliki potensi dan kekuatan dari
sumber-sumber daya alam dan social
budaya yang
dimilikinya. Potensi tersebut
perlu digali melalui
strategi yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Cara
menggali inilah yang
merupakan inti dalam pemberdayaan
masyarakat. Dalam pemberdayaan
masyarakat, kita harus
berpegang teguh
terhadap konsep dan memahami betul kebutuhan petani jeruk dan permasalahan
yang dihadapinya. Petani jeruk harus terlibat
dalam penyusunan pemecahan masalah yang akan diselesaikan melalui pemberdayaan
masyarakat.
Partisipasi masyarakat
dalam pembangunan harus
didukung dan
ditumbuhkembangkan secara bertahap,
perlahan namun pasti
dan menyeluruh Jiwa partisipatif yang
ditanamkan terhadap
masyarakat akan memunculkan perasaan
memiliki terhadap apa yang dikembangkan, karena hal tersebut
telah menjadi wadah pemenuhan
kebutuhannya.
Terdapat banyak
teknik dan metode
pemberdayaan secara partisipatif,
namun demikian statergi
dasarnya adalah sama.
Secara garis besar, langkah-langkah dalam pemberdayaan masyarakat secara
partisipatif, adalah :
1. Perumusan konsep
2. Penyusunan model
3. Proses perencanaan
4. Pelaksanaan gerakan pemberdayaan
5. Pemantauan dan penilaian hasil pelaksanaan
Strategi pemberdayaan
masyarakat secara partisipatif
melibatkan sejumlah praktisi sebagai fasilitator dalam
memfasilitasi peningkatan aksesibilitas terhadap sumber-sumber daya yang
dikembangkan. Oleh karena itu, para praktisi harus mempunyai keterampilan dalam
rangka menciptakan kemampuan-kemampuan internal masyarakat. Kemampuan tersebut, diantaranya :
1. Negosiasi : keahlian meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam
penawaran program, proyek dan kegiatan yang diusulkan masyarakat.
2. Pengambilan keputusan : keahlian
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
mengambil keputusan secara demokratis, transparan dan memperhatikan
akuntabilitas masyarakat.
3. Pelibatan
berbagai pihak ditingkat
lokal, bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur
masyarakat yang berperan
optimal dalam
pembangunan.
2.1.2
Perencanaan Partisipatif
Kodrat bagi
setiap orang, laki-laki maupun
perempuan ingin dihargai
kemampuan, harkat dan martabatnya.
Dari kenyataan tersebut
maka seluruh Kelompok petani jeruk di desa Sidorejo
perlu diajak berperan serta atau
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan mengatasi permasalahan yang ada. Melalui perencanaan
partisipatif diharapkan terciptanya hubungan yang erat antara petani
jeruk satu dengan yang lainnya secara terus-menerus. Petani diberi kesempatan untuk menyatakan masalah
yang dihadapi dan gagasan-gagasan sebagai masukan untuk berlangsungnya proses
perencanaan berdasarkan kemampuan petani
jeruk itu sendiri.
Dalam perencanaan partisipatif,
semua petani jeruk pada dasarnya berhak untuk
berperan didalamnya agar
dapat mengungkapkan permasalahan dan kebutuhan mereka.
Perencanaan partisipatif dilihat
dari adanya peran
serta petani jeruk dalam
proses pelaksanaan perencanaan kegiatan. Agar petani dapat merasakan manfaat yang di
peroleh dari kegiatan perubahan tersebut.
Terdapat 3
prinsip pokok perencanaan
partisipatif dalam memberdayakan petani jeruk yaitu:
1. Belajar
dari masyarakat, maksudnya
bahwa perencanaan partisipatif yaitu belajar mengenai keadaan
yang terjadi di lingkungan masyarakat petani jeruk serta kemampuan
masyarakat untuk memecahkan masalahanya sendiri.
2. Adanya
pemandu masyarakat sebagai
pelaku, dimaksudkan bahwa diperlukan peran
pemandu yang bukan sebagai ‘guru’
atau ‘penyuluh’ ataupun
‘peneliti’ serta menempatkan warga masyarakat sebagai narasumber
utama dalam memahami keadaannya
sendiri.
3. Keterkaitan semua kelompok masyarakat dalam
membantu memberdayakan kelompok petani jeruk.
2.2
Komunitas Petani Jeruk
Komunitas petani jeruk berada di
desa Sidorejo Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Komunitas
petani tersebut terdiri atas 30 petani jeruk dengan lahan pertanian seluas
kurang lebih 20 hektar. Petani di Desa Sidorejo menanam buah jeruk dengan
varietas jeruk manis.
Di desa Sidorejo saat musim panen
tiba, buah jeruk melimpah sehingga mengakibatkan harga jeruk turun dan petani
kesulitan untuk menjual hasil pertaniannya. Hal ini membuat petani jeruk di
landa kerugian.
Komunitas petani jeruk di desa
Sidorejo memerlukan pemberdayaan agar mereka berdaya dalam menghadapi
permasalahan-permasalahan yang ada. Mereka dapat hidup mandiri tanpa menunggu
pertolongan dari orang lain.
2.3 Buah Jeruk
Jeruk atau limau
adalah semua tumbuhan berbunga anggota marga
Citrus dari suku
Rutaceae
(suku jeruk-jerukan). Buah
Jeruk adalah buah yang identik dengan Vitamin C. Jeruk banyak ditemukan
disekitar kita. Memiliki rasa yang manis, masam dan segar. Rasa masam pada buah
jeruk berasal dari kandungan asam sitrat yang terdapat didalamnya.
Jeruk
memiliki banyak kandungan yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita. Diantaranya
adalah vitamin, mineral, dan kandungan gizi esensial yang tidak bisa diproduksi
oleh tubuh seperti, karbohidrat, potassium, kalium, folat, thiamin, magnesium,
vitamin B6, niacain, fosfor, tembaga dan asam pantotenat. Bagi Anda yang sedang
dalam proses diet, buah ini aman untuk dikonsumsi karena tidak mengandung
lemak, sodium dan kolesterol.
Jeruk
manis atau jeruk peras (Citrus
sinensis Osbeck) adalah perdu tropis dan
subtropis yang menghasilkan buah dengan nama sama. dan juga nama buahnya. Buah
jeruk memiliki kulit berwarna hijau hingga jingga dan daging buahnya mengandung
banyak air. Sari buah jeruk merupakan minuman hasil perasan jeruk yang populer.
Kulit buah jeruk biasa dikeringkan
dan diolah menjadi bahan obat dan biasanya dipakai dalam ramuan herbal atau
jamu tradisional Tionghoa. Kulit jeruk
dapat diolah dengan cara tertentu menjadi manisan
atau selai (marmalade). Cairan buah jeruk banyak
mengandung vitamin C.
·
Karena
merupakan sumber Vitamin C, jeruk berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh yang
dapat mencegah penyakit flu, mencegah infeksi telinga yang berulang-ulang, dan
juga dapat menurunkan resiko kanker usur besar karena membantu mengusir radikal
bebas yang dapat menyebabkan kerusakan DNA.
·
Kaya
Vitamin B6 yang dapat menjaga tekanan darah tetap normal dan mendukung produksi
hemoglobin dalam tubuh.
·
Mengandung
antioksidan yang baik untuk kulit, karena dapat membantu melindungi kulit dari
radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan kulit. Jadi dengan mengkonsumsi
buah jeruk, dapat meremajakan kulit Anda.
·
Mengandung
serat yang dapat digunakan untuk mencegah diabetes. Kandungan serat yang
terdapat dalam jeruk dapat menjaga kadar gula dalam darah tetap stabil
2.4 Materi yang di ajarkan
Buah jeruk adalah buah yang dapat di olah
menjadi beberapa olah makanan. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi
petani mengenai melimpahnya buah jeruk pada musim panen yaitu dapat dilakukan
dengan beberapa cara sebagai berikut:
2.4.1 Pembuatan Selai dari kulit jeruk
Bukan hanya buahnya saja yang dapat
di olah menjadi makanan namun kulitnya pun dapat di olah menjadi selai. Berikut
adalah cara pembuatannya.
Bahan
:
·
Buah
jeruk 1 kg
·
kulit
buah jeruk 1 kg
·
Gula
pasir 3/4 kg
·
Asam
sitrat atau sari buah nipis secukupnya
·
Garam
dapur secukupnya
·
Panili
secukupnya
Cara Pembuatan :
·
Cuci
kulit buah lalu rebus dalam air panas selama q 30~45 menit, kemudian diamkan
selama 12 jam;
·
Tambahkan
gula dan panili serta natrium benzoat. Aduk sampai rata kemudian masak selama 1
jam;
·
Setelah
mengental, masukkan segera dalam botol dan biarkan botol dalam keadaan terbalik
selama 5 menit;
·
Balik
ke posisi semula.
Catatan : Penambahan gula tidak boleh
terlalu banyak atau sedikit karena bisa merubah kekentalan selai atau
kekenyalan jeli. Pemanasan harus diperhatikan, jangan sampai terlalu kental
atau kurang kental. Terlalu kental mengakibatkan sari buah banyak yang menguap
sedangkan kurang kental mengakibatkan pembentukan selai atau jeli kurang
sempurna.
Gambar Selai Jeruk
2.4.2 Pembuatan permen jeruk
Permen adalah camilan yang banyak di
gemari di semua kalangan dan semua usia, maka dari itu pembuatan permen dari
jeruk dapat meningkatkan pendapatan petani jeruk karena pemasarannya yang tidak
mengalami kesusahan.
Berikut cara
pembuatan permen:
bahan
·
1
bh jeruk lemon, ambil kulitnya, parut
·
1
bh jeruk manis, ambil kulitnya, parut
·
75
cc air jeruk manis
·
2
sdm air jeruk lemon
·
10
sdm gula fruktosa
·
125
cc air
·
2
sdm gelatin (campur dengan 100 cc air, tim di atas air panas hingga rata)
·
180
gr maizena, larutkan dalam 125 cc air
·
3
tetes pasta jeruk
·
beberapa
tetes pewarna
·
125
gr tepung maizena/tapioka, sangrai (untuk taburan)
·
1
sdm margarine
Cara
membuat:
1. Siapkan cetakan bulat kecil atau
menurut selera. Lapisi dengan kertas roti atau aluminium foil yang beroles
margarin
2.
Campur
kulit jeruk, air jeruk, dan gula fruktosa. Aduk rata, masak dengan api sedang
hingga kental. Tuang air sedikit demi sedikit sambil diaduk.
3.
Kecilkan
api, masak selama 15 menit atau hingga suhu mencapai 105 derajat Celcius.
4.
Tuang
gelatin dan tepung maizena yang telah dilarutkan dengan air, masak kembali
dengan api sedang sambil diaduk hingga bening dan rata.
5.
Tambahkan
pasta dan pewarna, aduk rata.
6.
Tuang
ke dalam cetakan, masukkan ke lemari es semalaman.
7.
Keluarkan
dari cetakan, gulingkan ke dalam tepung yang telah disangrai.
8. Simpan dalam wadah yang kedap udara
dan transparan.
Gambar Permen Jeruk
2.4.3 Pembuatan Jelly Jeruk
Jeruk dapat juga di buat sebagai jelly jeruk. Pembuatan
jelly jeruk tergolong mudah karena tidak banyak memerlukan peralatan dan
memakan biaya. Cara pembuatan jelly jeruk yaitu:
Bahan:
1. ½ bungkus agar-agar bubuk warna putih.
2. 2 sendok makan gula pasir.
3. 250 cc susu.
4. 6 sendok makan sari jeruk nipis.
5. 2 putih telur, kocok hingga kaku.
6. 3 potong jeruk manis.
Cara membuat:
1. ½ bungkus agar-agar bubuk warna putih.
2. 2 sendok makan gula pasir.
3. 250 cc susu.
4. 6 sendok makan sari jeruk nipis.
5. 2 putih telur, kocok hingga kaku.
6. 3 potong jeruk manis.
Cara membuat:
1. Masak agar-agar bersama gula, dan
air. Aduk hinga mendidih.
2. Tambahkan sari jeruk manis. Angkat,
masukkan ke dalam putih telur kocok sambil terus diaduk dengan mixer.
3.
Tuang
ke dalam cetakan kecil-kecil, tambahkan jeruk mandarin kaleng, sajikan
Gambar jelly jeruk
2.4.4 Manajeman Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah cara
bagaimana seseorang dapat mengelola produksinya dan bagaimana melihat peluang
yang baik bagi usahanya. Menurut saya, materi manajemen pemasaran harus di
ketahui oleh petani jeruk yang ada di desa Sidorejo. Petani tersebut harus bisa
mengelola ketrampilan yang telah di berikan dengan begitu mereka dapat dengan
mudah memasarkan kepada pihak yang memiliki peluang usaha yang mendukung bagi
hasil produksi para petani jeruk.
BAB
III
METODOLOGI
3.1
Sasaran
Pemberdayaan
masyarakat dalam proprosal ini di tujukan kepada petani jeruk yang berada di
daerah desa Sidorejo kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi. Petani di
daerah tersebut memerlukan jalan keluar agar terlepas dari masalah yang terus
membelit pada musim panen jeruk tiba. Maka pemberdayaan ini bertujuan agar
petani jeruk di daerah tersebut dapat berdaya tanpa tergantung kepada orang
lain.
Sasaran
pemberdayaan ini dikhususkan kepada ibu-ibu petani jeruk yang ada di Desa
Sidorejo Namun tidak menutup kemungkinan akan keikusertaan kaum laki-laki
petani jeruk untuk menambah ketrampilan memproduksi olahan buah jeruk.
3.2 Lokasi pelatihan
Dalam
mendukung kegiatan pemberdayaan masyarakat di daerah desa Sidorejo dibutuhkan
fasilitas atau tempat yang memadai untuk memberikan materi-materi yang
bermanfaat bagi para petani jeruk.
Lokasi
yang sangat strategis dalam melaksanakan kegiatan ini yaitu dilakasanakan
dibalai kelurahan setempat. Pelatihan di lakukan dibalai kelurahan agar
koordinasi antara petani jeruk dengan pemerintah setempat dapat berjalan dengan
baik sehingga dapat memudahkan jalannya kegiatan.
3.3
Materi yang diajarkan
Buah jeruk adalah buah yang dapat di
olah menjadi beberapa olah makanan. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi
petani mengenai melimpahnya buah jeruk pada musim panen yaitu dapat dilakukan
dengan beberapa cara sebagai berikut:
a.
Pembuatan selai jeruk
Bukan hanya buahnya saja yang dapat di olah
menjadi makanan namun kulitnya pun dapat di olah menjadi selai.
b.
Pembuatan permen jeruk
Permen adalah camilan yang banyak di gemari
di semua kalangan dan semua usia, maka dari itu pembuatan permen dari jeruk
dapat meningkatkan pendapatan petani jeruk karena pemasarannya yang tidak
mengalami kesusahan.
c.
Pembuatan
jelly jeruk
Jeruk dapat juga di buat sebagai
jelly jeruk. Pembuatan jelly jeruk tergolong mudah karena tidak banyak
memerlukan peralatan dan memakan biaya.
d.
Manajemen
pemasaran
Manajemen pemasaran adalah cara bagaimana
seseorang dapat mengelola produksinya dan bagaimana melihat peluang yang baik
bagi usahanya. Menurut saya, materi manajemen pemasaran harus di ketahui oleh
petani jeruk yang ada di desa Sidorejo. Petani tersebut harus bisa mengelola
ketrampilan yang telah di berikan dengan begitu mereka dapat dengan mudah
memasarkan kepada pihak yang memiliki peluang usaha yang mendukung bagi hasil
produksi para petani jeruk.
3.4 Proses belajar mengajar
No
|
Materi
|
Tujuan
pembelajaran
|
Perubahan
perilaku yang diharapkan
|
Waktu
|
Metode
pembelajaran
|
Keterangan
|
||
|
|
|
Pengetahuan
|
Sikap
|
Keterampilan
|
menit
|
|
|
1
|
Pembuatan
Selai jeruk
|
Diharapkan
setelah pelatihan yang diberikan petani jeruk dapat menerapkan ketrampilan
ini.
|
C3
aplikasi
|
Ya
|
Ya
|
120
|
Teori
dan praktek
|
Narasumber
Wiji
Lestari
|
2
|
Pembuatan
permen jeruk
|
Diharapkan
setelah pelatihan yang diberikan petani jeruk dapat menerapkan ketrampilan
ini.
|
C3
aplikasi
|
ya
|
ya
|
90
menit
|
Teori
dan praktek
|
Narasumber
Iin
Indrawati
|
3
|
Pembuatan
jelly jeruk
|
Diharapkan
setelah pelatihan yang diberikan petani jeruk dapat menerapkan ketrampilan
ini.
|
C3
aplikasi
|
Ya
|
Ya
|
60
|
Teori
dan praktek
|
Narasumber
Rista
ayu ningtyas
|
4
|
Manajemen
Pemasaran
|
Diharapkan
setelah pelatihan ini diberikan petani jeruk dapat memahami tentang manajemen
pemasaran
|
C2
pemahaman
|
ya
|
Tidak
|
60
|
Ceramah
dan diskusi
|
Narasumber
Bpk
Lioro
|
Keterangan:
C1=
pengetahuan
C2=pemahaman
C3=
aplikasi
C4=analisis
C5=
sintesis
C6
=evaluasi
3.5 Sumber
pendukung
·
Man
v Narasumber / Pembuat selai jeruk = Ibu Wiji
Lestari
v Narasumber / pembuat permen jeruk = Ibu Iin
Indrawati
v Narasumber / Pembuat jelly jeruk = Sdri.
Rista Ayu Ningtyas
v Narasumber / pemateri manajemen pemasaran =
Bpk Lioro
·
Money
v Donatur
v Proposal
v Anggaran biaya
·
Method
v Keaktifan petani jeruk
v Kekompakan dan keakraban antar petani jeruk
·
Mechine
Ø Pembuatan
selai jeruk
v 1 Panci besar
v 10 botol untuk pengemasan
v sendok
v Alat pengaduk selai
Ø Pembuatan
permen jeruk
v 2 Cetakan
v aluminium foil
v 1 Panci sedang
v 1 Nampan plastic
Ø Pembuatan
jelly jeruk
v 1 Panci
v 30 cetakan plastik
·
Market
v Toko kelontong
v Pasar Tradisional
v Kantin sekolah
BAB IV
PENUTUP
Pelatihan pemberdayaan masyarakat
yang dilakukan di Desa Sidorejo kecamatan Purwoharjo Banyuwangi tersebut dapat
membawa manfaat bagi petani jeruk. Diharapkan pada musim jeruk tiba,
pemanfaatan jeruk dapat di terapkan oleh petani-petani jeruk yang ada di desa
tersebut agar keberadaan jeruk dapat meningkatkan pendapatan para petani.
Selain itu manfaat yang dapat di peroleh petani jeruk adalah pengetahuan dan
pemahaman akan pemasaran semakin bertambah. Hal ini akan membawa kebaikan bagi
petani untuk mempermudah melakukan transaksi jual beli produk-produk yang di
milikinya.
Saran
yang dapat di berikan untuk petani jeruk adalah petani jeruk diharapkan mau
menerima informasi-informasi baru yang mendukung mengenai usaha pertaniannya,
menjaga kebersamaan dan kerjasama antar
petani dan change agen agar keberlangsungan pertanian dapat berjalan dengan
baik, dan dapat menerapkan pelatihan yang telah diberikan oleh penyuluh dalam
kehidupan sehari-harinya
Ucapan
terimakasih saya sampaikan kepada para donatur, pemerintah setempat yang telah
menyediakan tempat untuk terselanggaranya kegiatan ini, para panitia pelaksana
dan pemateri yang telah memberikan beberapa ilmunya kepada petani jeruk, dan
kepada para petani jeruk yang telah mengikuti kegiatan pelatihan pemberdayaan
ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA PELATIHAN
PETANI JERUK
RANCANGAN
BIAYA MASUK
1.
Donatur =
Rp 8.017.500,00
2.
Proposal =
Rp 6.000.000,00
3.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi = Rp 3.000.000,00
Total
RANCANGAN BIAYA KELUAR
Narasumber 4
orang x @ 100.000 =
Rp 400.000,00
Dekorasi =
Rp 200.000,00
Suat izin
kegiatan =
Rp 100.000,00
Dokumentasi =
Rp 500.000,00
Cup Sealer =
Rp 400.000,00
1 buah panci
besar =
Rp 50.000,00
1 buah panci
kecil =
Rp 30.000,00 +
Total =
Rp 16.800.00
Pembuatan Selai jeruk
1. Botol
kemasan (10 x @ Rp 1.500,00 =
Rp 15.000,00
2. Alat
pengaduk (1 x @ Rp 3.000,00) =
Rp 3.000,00
3. Sendok
( 2 x @ Rp 6.000,00) =
Rp 12.000,00
4. kulit jeruk 1 kg x @ Rp 0 =
Rp 0
5. buah jeruk 1 kg Rp 5.000,00 =
Rp 5.000,00
6. Gula pasir 3/4 kg Rp 3.000,00 =
Rp 3.000,00
7. Asam sitrat atau sari buah nipis
secukupnya Rp 4.000,00 = Rp 4.000,00
8. Garam dapur secukupnya Rp 500,00 = Rp 500,00
9. Panili secukupnya Rp 2.000,00 =
Rp 2.000,00 +
Total =
Rp 44.500,00
Pembuatan permen
jeruk
·
1
bh jeruk lemon Rp 2.000,00 =
Rp 2.000,00
·
1
bh jeruk manis, Rp 1000,00 =
Rp 1.000,00
·
gula
fruktosa Rp 10.000,00 =
Rp 10.000,00
·
Gelatin Rp 20.000,00 =
Rp 20.000,00
·
1
bungkus maizena Rp 8.000,00 =
Rp 8.000,00
·
Pasta
jeruk Rp 5.000,00 =
Rp 5.000,00
·
Pewarna
Rp 3.000 =
Rp 3.000,00
·
margarine
Rp 4.000,00 =
Rp 4.000,00
·
Cetakan
(2 x @ 10.000) =
Rp 20.000,00
·
Nampan
plastic Rp 15.000 =
Rp 15.000,00 +
Total =
Rp 88.000,00
Pembuatan jelly jeruk
Cetakan (30x @ Rp 2.000) =
Rp 60.000,00
1 bungkus agar-agar Rp 3.000,00 =
Rp 3.000,00
Gula pasir Rp 3.000,00 =
Rp 3.000,00
1 jeruk nipis =
Rp 2.000,00
telur ( 2 x Rp 1.500,00) =
Rp 3.000,00
Jeruk Manis Rp 4.000,00 =
Rp 4.000,00 +
Total =
Rp 85.000,00
Total pengeluaran keseluruhan =
Rp 17.017.500,00
DAFTAR PUSTAKA
bagus artikelnya, bagaimana dengan kec. bangorejo? apakah juga ada pemberdayaan masyarakat seperti di lokasi penelitian anda?
BalasHapusMohon infonya.
makasi ^^