Sabtu, 02 Maret 2013

USAHA TANI

  Menurut Daniel
Ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara petani mengkombinasikan dan mengoperasikan berbagai faktor produksi seperti lahan, tenaga, dan modal sebagai dasar bagaimana petani memilih jenis dan besarnya cabang usahatani berupa tanaman atau ternak sehingga memberikan hasil maksimal dan kontinyu.
·      Menurut Efferson
Ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari cara-cara mengorganisasikan dan mengoperasikan unit usahatani dipandang sudut efisien dan pendapatan yang kontinyu.
·      Menurut Vink (1984)
Ilmu usahatani merupakan ilmu yang mempelajari norma-norma yang digunakan untuk mengatur usaha tani agar memperoleh pendapatan yang setinggi-tingginya.
·         Menurut Prawirokusumo (1990)
Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya secara efisien pada suatu usaha pertanian, peternakan, atau perikanan. Selain itu, juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana membuat dan melaksanakan keputusan pada usaha pertanian, peternakan, atau perikanan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati oleh petani/peternak tersebut.
Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan melalui produksi pertanian yang berlebih maka diharapakan memperoleh pendapatan tinggi. Dengan demikian, harus dimulai dengan merencanakan untuk menentukan dan mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi pada waktu yang akan datang secara efisien sehingga dapat diperoleh pendapatan yang maksimal. Dari definisi tersebut juga terlihat ada pertimbangan ekonomis di samping pertimbangan teknis.
2.    Tuliskan tentang klasifikasi usahatani.
Klasifikasi usahatani antara lain :
1.      Menurut Bentuk
·         Usahatani perseorangan (individual farm)
Dalam usahatani ini unsur-unsur produksi ditentukan oleh seseorang maka hasilnya juga ditentukan oleh seseorang.
·         Usahatani Kooperatif (cooperative farm)
Faktor produksi dimiliki secara bersama, maka hasilnya dibagi berdasar kontribusi dari pencurahan faktor yang lain.Dalam usahatani ini petani biasanya bekerjasama dengan organisasi untuk mengembangkan kegiatan usahanya. Kerjasama ini meliputi kerjasama dalam penjualan hasil, kerjasama dalam pembelian sarana produksi dan kerjasama dalam tenaga kerja.
2.      Menurut Corak
·         Usahatani Statis
Merupakan petani yang dalam kegiatan usahataninya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya (selfsufficient farm / subsistences farms).
·         Usahatani Komersial
Merupakan petani yang dalam kegiatan usahataninya bertujuan untuk mendapatkan untung sebesar-besarnya (commercial farm).
3.      Menurut Struktur
·         Usaha tani khusus
Merupakan usahatani yang hanya mempunyai satu cabang saja. Contohnya :usahatani padi , usahatani sapi perah, dsb.
·         Usaha tani tidak khusus
Petani yang mengusahakan bermacam-macam usahatani, seperti ternak atau ikan.
·         Usahatani campuran (tumpang sari)
Merupakan bentuk usahatani yang diusahakan secara bercampur antara tanaman dengan tanaman, tanaman dengan ternak, dsb. Misalnya tumpang sari antara jagung dengan kacang tanah, tumpang sari antara padi dan ikan.
4.      Menurut Tipe
Tipe usahatani menunjukkan klasifikasi tanaman yang didasarkan pada :
·         Macam tipe usaha tani :
-          Usahatani padi
-          Usaha tani palawija (serealia, umbi-umbian, jagung)
·         Cara penyusunan tanaman yang diusahakan :
-          Usahatani monokultur
-          Usahatani tumpang sari
-          Usahatani bergilir atau tumpang gilir
Usahatani tersebut diengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor fisis dan faktor ekonomi.
5.      Menurut Pola
Terdapat dua macam pola usahatani yaitu lahan basah atau sawah dan lahan kering.
3.    Jelaskan pengertian usahatani sebagai suatu sistem.
Usaha tani merupakan agrosistem yang unik yaitu suatu kombinasi sumber daya fisik dan biologis , seperti bentuk lahan , air, tumbuhan dan hewan. Menurut Febryanti, 2003 sistem usaha tani adalah unik dan stabil dalam perencanaan yang layak untuk melakukan kegiatan usaha tani (misalnya budidaya tanaman, peternakan, pengolahan hasil pertanian) yang dikelola berdasarkan kemampuan lingkungan fisik, biologis, dan sosial ekonomis serta sesuai dengan tujuan, kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki oleh petani.
Norman (Rademeker, 1990) menjabarkan faktor-faktor yang mempengaruhi sistem usaha tani yang mampu menekankan berbagai faktor yang bekerja pada sistem pertanian. Manusia dan teknik pengelolaan pertanian merupakan elemen yang mempengaruhi sistem pertanian. Manusia dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya setempat, sedangkan teknik penglolaan dipengaruhi oleh faktor fisik, biologi, kimia dan mekanis alam.
Sub sistem yang membangun usaha tani menurut FAO (1989 Dalam Febrianty, 2003) adalah:
1.      Sistem penggunaan lahan (land use system ) dalam sistem ini petani menggunakan sebidang lahan untuk ditanami dengan tanaman, misalnya jenis tanaman pangan, termasuk tanaman hortikultura, tanaman perkebunan dan tanaman pakan ternak.
2.      Sistem produksi ternak (livestock system) selain menggunakan lahan untuk bercocok tanam, petani juga melakukan pemeliharaan ternak, baik jenis ternak besar unggas maupun ikan.
3.       Sistem rumah tangga petani (farm household system) dalam sistem ini petani melakukan usaha diluar kegiatan petani (off farm) karena dalam fungsinya sebagai makhluk individu, masing-masing rumah tangga petani memiliki karakter yang relatif  berbeda yang akan memberikan corak yang relatif berbeda pula terhadap sistem usaha taninya. Sedangkan dalam fungsinya sebagai makhluk sosial pada suatu kelompok maka rumah tangga petani saling berinteraksi sehingga merupakan sistem usaha tani. Selanjutnya sistem rumah tangga petani merupakan agen dari masyarakat di suatu wilayah atau negara maka faktor sosial, budaya, lingkungan fisik dan kebijaksanaan pemerintah akan memberikan pengaruh kepada sistem usahatani di wilayah bersangkutan
Sistem pertanian Jawa yang asli terdiri dari sawah dan pekarangan dengan tambahan unggas dan ternak. Kemudian sistem pertanian Polinesia terkait (tanaman umbi) dan sistem ladang masuk dalam pertanian Jawa sejak abad ke delapan karena terjadinya ekspansi budaya dan tekanan penduduk di Jawa Timur dan Jawa Barat (Rademeker, 1990).
Christanty et al., 1985 menyatakan sistem pertanian lahan kering yang sesuai harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1.      Ekologi.
Sistem harus melindungi tanah dari erosi dan harus memberikan hasil  yang berkelanjutan tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan.
2.      Ekonomi.
Sistem harus meningkatkan daya dukung ekosistem dan dapat menjadi sumber pencaharian dalam jangka panjang kepada masyarakat.
4.      Psikologi dan politik
Pengetahuan tradisional yang dimiliki petani digunakan untuk menjalankan usaha taninya. Pengetahuan  lokal tersebut diadopsi untuk menjadi sistem tanam modern.

Faktor lingkungan Tanaman



Faktor lingkungan Tanaman
Yang mempengaruhi factor lingkungan tanaman yaitu
Menurut Snith
·         Tanaman
Salah satu yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah gen.
Gen  ini mempengaruhi kesehatan benih tanaman.
·         Tanah
Tanah adalah tubuh alami yang terdiri dari fase padat, cair dan gas, terbagi atas horizon-horison, yang mempunyai sifat kimia, fisik dan biologi berbeda-beda dari atas ke bawah, merupakan tempat tanaman tumbuh tegak dan mengisap unsur hara untuk pertumbuhan dan perkembangannya atau suatu faktor produksi alami dalam bidang pertanian.
Ø  Sifat Kimia Tanah
A.    unsur hara
unsur hara yang di perlukan tanaman ada 16 unsur yaitu
1.      Unsur makro
a. Unsur C, H, O
Unsur ini diperlukan dalam jumlah banyak. Unsur ini sebagai penyusun karbo hidrat, lemak, dan lain-lain.
b. Unsur N, S, P
N banyak ditemukan pada bagian tanaman yang masih muda, terutama pada daun, biji. N sebagai penyusun setiap sel hidup sehingga terdapat di seluruh bagian tanaman. Dan juga sebagai penyusun enzim, molekul khlorofil. Fosfor (P) banyak terdapat pada biji, pada bagian tanaman yang masih muda. P merupakan penyusun setiap sel hidup. P penyusun fosfolipid, nukleoprotein, fitin yang banyak terdapat dalam biji. P juga berperan sebagai transfer energi didalam sel
Sulfur (S) sebagai penyusun minyak,  asamamino (cystein, meathionin).
c. Unsur K, Ca, Mg
K berperan dalam proses fisiologis tanaman., metabolisme, dalam absorpsi unsure hara, pengaturan pernafasan, transfirasi, kerja enzim, translokasi karbohidrat.
Ca dalam bentuk Ca pektat sebagai penyusun dinding sel, pertumbuhan jaringan meristem. Mg berperan dalam sistem enzim, penyusun mol. Khlorofil membantu tranlokasi P dalam tanaman.
2.Unsur mikro
a. Unsur Fe dan Mn
Unsur-unsur ini penting dalam sistem enzim, sintesa khlorofil. Kedua unsur ini mempunyai hubungan yang erat dalam tanaman. Misal bila Mn berlebihan menyebabkan tidak aktifnya Fe.
b. Unsur Boron
Unsur ini berguna mengaktif kegunaan Ca
c. Unsur Cu dan Zn
Unsur penting dalam melancarkan pertumbuhan tanaman, sebagai penyusun enzim tanaman.
d. Unsur Mo
Berperan dalam reduksi nitrat, memperlancar fiksasi N pada tanaman legum.

e. Unsur Cl
Berperan dalam pembentukan pigmen, membantu penyerapan Mo oleh tanaman.

3.      Pupuk kandang


B.     pH tanah
Kisaran pH tanah mineral : pH 3-4 sangat asam, pH 4-5 asam, pH 5-6 asam sedang, pH 6-7 sedikit asam, pH 7 netral, pH 7-8 sedikit basa, pH 8-9 basa sedang, pH 9-10 basa, pH 10-11 sangat basa.
Jenis Kemasaman Tanah
a. Kemasaman aktif : ditunjukkan oleh jumlah H +   dalam lapisan tanah.
b. Kemasaman potensial/cadangan: ditunjukan oleh jumlah H +  yang terserap pada koloid tanah.
Sumber ion H +  diantaranya dari Air, asam (organik & anorganik), permukaan akar tanaman., permukaan liat, dari ion Al.
Hubungan pH tanah dengan unsur hara
Kondisi perharaan tanah sangat dipengaruhi pH tanah, contoh:
a. Ca & Mg yang dapat ditukar di daerah basah  pH tanah menjadi lebih rendah.
b. Al & unsur mikro
Apabila pH tanah mineral rendah, Al, Fe, Mn sangat larut dapat meracuni tanah. Bila pH netral atau > netral disertai hujan tanah kekurangan Fe dan Mn.
Pd >7 ketersediaan Cu, Zn berkurang. Mo tak tersedia pada pH masam. Boron (B) tersedia pada pH 5-8 tetapi kurang tersedia pd pH <5 />8.
c. Ketersediaan Fosfor (P)
pH basa permukaan luar tanah didominasi ion HPO42-, sehingga tanah akan menjadi semakin masam. Pada pH masam/rendah P bersenyawa dengan Al,Fe, dan Mn membuat senyawa yang tak larut. Demikian pula pada pH tinggi ion P yang larut akan diikat Ca. P tersedia bagian tanah pd pH 5,5-6,0.
d. Unsur hara yang berkaitan dengan mikroorganisme
Unsur N tersedia dalam tanah diantaranya dibantu oleh m.o. mll proses nitrifikasi.  Unsur P dan S sebagian diperoleh dari proses mineralisasi bahan organik. Proses nitrifikasi & mineralisasi berkaitan dengan kegiatan mikro organisme. mikro organisme dan tersedianya hara pada tingkat maksimal pada pH 6-7.

Cara menaikkan atau menurunkan pH tanah
pH tanah terlalu masam, maka tanah perlu ditambahkan dengan batu kapur. Bila pH terlalu tinggi (basa) maka tanah ditambahkan dengan gypsum disertai pengairan yang teratur.

Ø  Sifat Fisik Tanah

1)      tekstur tanah
2)      struktur tanah




·         Iklim/cuaca
Iklim adalah  fluktasi rata-rata cuaca jangka pannjang.
Iklim yang baik adalah iklaim yang telah berumur 30 tahun.

Cuaca adalah keadaan sesaat dari atmosfer

Unsur-unsur cuaca
  1. Radiasi surya
radiasi matahri yang ditangkap klorofil pada tanaman mempunyai hijau daun merupakan energi dalam fotosintesis. Hasil fotosintesisini menjadi bahan utama dalam pertumbuhan dan produksi tanaman pangan. Selain meningkatkan laju fotosintesis, peningkatancahay matahari biasanya mempercepat pembungaan dan pembuahan. Sebaliknya, menurunkan intensitas radiasi matahariakan memperpanjang masa pertumbuhan tanaman.(Tjasjono 1995:190).
Radiasi matahari merupakan factor penting dalam metabolisme tanaman yang mempunyai hijau daun, karena dapat dikatakan bahwa produksi tanaman dapat dipengaruhi oleh tersedianya sinar matahari. Akan tetapi pada umumnya terjadi fluktasi  hasil panen(hasil fotosintesis) dari tahun ke tahun, hal tersebut dikarenakan factor-faktor lain seperti curah hujan, suhu udara, hama penyakit, dan lainnya turut mempengaruhi hasil panen (hasil fotosintesis). (Tjasjono 1995:55).

a.      Kuantitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman
sebagian besar tanaman dari daerah sedang adalah fotoperiodik. Namun demikian, didaerah ekuator, panjang siang hari pada setiap bulan menunjukkan perbedaan yang kecil sehingga pengaruh kuantitas atau lamanya penyinaran ( day length) dalam satu hari tidak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara signifikan (Fitter dan Hay 1991:52).

b. Kekuatan sinar matahari ( intensitas cahaya)
intensitas cahaya matahari menunjukkan pengaruh primer pada fotosintesis, dan pengaruh sekunder pada morfogenetik. Pada morfogenetiknya hanya terjadi pada intensitas cahaya rendah (Fitter dab Hay 1991:54).
Pengaruh tanaman dalam kaitannya dengan intensitas cahay salah satunya adlah penempatan daun dalam posisi dimana akan diterimanya intersepsi cahayamaksimum. Daun yang menerima intensitas maksimal adalah daun yang berada pada tajuk utama yang terkena sinar matahari (Fitter dan hay 1991:54)
Masing-masing tanaman memiliki reaksi yang berbeda terhadap intensitas cahaya. Bardasarkan perbedaan reaksi tersebut, tanaman dibedakan menjadi tanaman C3, C4, CAM. Tanaman C3 adalah tanaman yang hidup baik pada intensitas cahay rendah , dan tanaman C4 adalah tanaman yang hidup baik pada  intensitas cahaya  tinggi. Sedangkan tanaman CAM adalah tanaman yang hidup didaerah kering.



c. Panjang gelmbang atau kualitas cahaya matahari
radiasi energi yang diterima oleh bumi dari bumi berbentuk gelombang elektromagnetik yang bervariasi panjangnya yaitu 5000-290 milimikron. Rangkaian spectrum matahari ini dapat dikelompokan berdasarkan panjang gelombangnya. Cahaya mempunyai sifat gelombang dan sifat partikel.
Cahaya hanya merupakan bagian dari energi cahaya yang memiliki panjang gelombang tampak bagi manusia sekitar 390-760 nanometer. Sifat partikel cahaya biasanya diungkapkan dalam pernyataan bahwa cahaya itu datang dalam bentuk kuanta dan foton, yaitu paket energi yang terpotong-potong dan masing-masing mempunyai panjang gelombang tertentu.
Cahaya memberikan enegi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman/pohon secara langsung melalui tumbuhan hijau atau melalui organisme lain, hal ini tergantung pada zat-zat organic yang disintesa oleh tumbuhan hijau. Kualitas cahaya berkaitan  erat dengan panjang gelombang, dimana panjang gelombang ungu dan biru mempunyai foton yang lebih berenergi bila dibandingkan dengan panjang  gelombang jingga dan merah.
Kualitas cahaya dibedakan berdasarkan panjang gelombang menjadi :
  1. panjang gelombang 750-626 mu adalah warna merah.
  2. panjang gelombang 626-595 mu adalah orange/jingga.
  3. panjang gelombang 595-574 mu adalah  kuning
  4. panjang gelombang 574-490 mu adalah  hijau
  5. panjang gelombang 490-435 mu adalah biru
  6. panjang gelombang 435-400 mu adalah ungu
Semua warna-warni dari panjang gelombang ini mempengaruhi terhadap fotosintesis dan juga mempengaruhi terhadappertumbuhan dan perkembangan pohon baik secara generatif maupun vegetatif, tetapi kuning dan dan hijau dimanfaatkan oleh tanaman sangat sedikit. Panjang gelombang yang paling banyak diabsorsi berada di wilayah violet samapai biru dan orange sampai merah.
Variasi harian dan variasi musiman tidak hanya mempengaruhi masukan energi. Tetapi juga suatu masukan factor periode yang penting. Panjang siang hari pada waktu yang berbeda dalam satu tahun, untuk organisme yang non tropis dan merupakan indikator yang paling dapat dipercaya dan sebagian besar tanaman bersifat fotoperiodik. Irradiasi langsung pada dini hari dan senja hari mengandung banyak radiasi panjang gelombang yang disebabkan oleh celah atmosfer yang lebih panjang dan berakibat penghamburan gelombek pendek.

  1. Suhu
  2. Angin
  3. Curah hujan
  4. Relatif Humanity
  5. Tekanan udara
  6. Evaporasi
  7. Awan



Pebedaan iklim dengan cuaca  yaitu:
Iklim untuk menentukan jenis tanaman yang bisa ditanam. Sedangkan
Cuaca untuk menentukan kualitas dan kuantitas hasil.

·         Hama/Penyakit
Hama adalah nematoda parasit, serangga pengganggu tanaman, tungau, siput, hewan vertebrata, satwa liar, burung, yang merugikan tanaman, .
Umumnya hama dapat dilihat dengan mata kecuali hama tertentu yang harus menggunakan mikroskop spt nematode.


Konsep Pengaruutamaan Gender


 
Secara operasional, pengarusutamaan gender dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dibangun untuk mengintegrasikan kebijakan gender dalam program pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan (monitoring) dan evaluasi. Pengarusutamaan gender, bertujuan untuk terselenggaranya perencanaan, pelaksanaan, pemantuan dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender, dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan.


Unsur- unsur yang Dicakup dalam PUG
Dari pengertian pengarusutama gender dapat dipahami, bahwa ruang lingkup pengarusutamaan gender meliputi empat komponen, yakni perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. Dalam pelaksanaannya, masing-masing komponen itu harus mempertimbangkan empat aspek, yaitu peran, akses, manfaat dan control. Penjelasan dari masing-masing aspek itu, sebagai berikut.
1. Peranan adalah hak dan kewajban yang dijalankan oleh seseorang (pria ataupun wanita) dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Dalam hal ini perlu diperhatikan, apakah dalam keempat komponen tersebut sudah mempertimbangkan bahwa peran pria dan wanita sudah setara dan adil.
2. Menyediakan pangkalan data yang akurat dan terbaru, yang dikumpulkan dan disajikan menurut jenis kelamin. Data itu dikumpulkan baik oleh BPS maupun oleh masing-masing sector/departemen/lembaga.
3. Menyediakan data statistic gender, yakni data yang berkaitan dengan isu gender, yang muncul karena adanya ketimpangan di dalam memperoleh akses, peran, manfaat dan kontrol atas sumber daya pembangunan.
4. lainnya dipandang perlu.
            Dengan pengetahuan dan keterampilan tersebut, diharapkan semua pihak dapat memformulasikan kebijakan dan program yang responsif atau sensitif gender, untuk untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.